Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair
Insektisida Organik, Fungisida Organik
Pembuatìn Pupuk Organik Cair
Tanaman yang sehat dikonsumsi sebenamya adalah jenis tanaman yang terbebas dan kandungan kimia. Agar hash sayuran yang kita tanam tidak tercemar Iimbah kimia, sebaiknya sayuran kita ber pupuk organik, balk bentuk padat maupun bentuk cain. Bentuk padat ditaburkan pada media tanah, sedangkan bentuk cain disemprotkan, atau disiramkan.
Cara pembuatan pupuk organik cair adalah sangat sedertiana dan dapat dikerjakan di rumah melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a) Penyediaaan alat. yaltu:
1) Penumbuk atau penghalus (blender).
2) Kahn atau kassa plastik penyaning.
3) Oua buah ember beserta penutupnya.
4) Drum atau tong plastik beserta tutup.
5) Masker.
6) Pengaduk.
b) Penyediaan bahan, yaitu:
1) Daun Iamtoro 1 kg.
2) Daun turi 1 kg.
3) Buah nanas yang sudah lembek/mem busuk 5 kg.
4) Daun salam 1 kg.
5) Daun jeruk wangi 1 ons.
6) Temulawak 112 kg.
7) Bawang putih dan bawah merah 1/2 kg.
8) Tetes tebu atau gula pasir 112 kg.
9) Urine temak (sapi, kerbau, kambing) 2 liter.
10) Kotoran ternak (usahakan yang masih baru) 5 kg.
11) Garam laut 5 sendok makan.
12) Kapur pertanian 1/4 kg.
13) Air sungai 5 liter.
C) Cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
1) Tumbuk halus semua bahan yang berupa daun, bawang dan temu lawak seria buah nanas (campuran 1).
2) Kemudian, campurlah kotoran dan urine temak dengan garam laut, kapur pertanian, dan tetes tebu atau gula pasir. Aduk sampai bercampur merata. (campuran 2).
3) Campurlcan hasil campuran 1 dengan hasil campuran 2. Kemudian, tambahkan air sungai dan aduk hingga rata. Jika belum cair, tambahkan air sesuai dengan kebutuhan.
4) Simpan hasil percampuran atau larutan tersebut ke dalam drum plastik dan tutuplah (tutup diberi lubang-lubang kecil untuk pengeluaran biogas). untuk proses pembusukan dan pengendapan selama 2 minggu. Selama proses pembusukan dan pengendapan berlangsung, terjadi pem bentukan biogas dalam bentuk uap. Baunya sangat menyengat. Maka sangat dianjurkan drum yang berìs, campuran pupuk tersebut ditempatkan jauh dan rumah.
5) Setelah terjadi proses fertilisasi kurang lebih 2 minggu dan sudah tidak mengeluarkan biogas yang menyengat, Iarutan tersebut disaring dengan kain kassa atau plastik kassa. Ketika membuka tutup, usahakan bdak terjadi goncangan agar tidak terjadi peletupan gas dan usahakan memakai masker untuk menghindari biogas yang menyengat. Penyaringan betulbetul meninggalkan ampas kasarnya. sehingga yang diperoleh adalah cairan kental dan berwama coklat.
6) Simpanlah cairan kental hasd penyanngan ke dalam jengen atau botol plastik dan siap dipakai untuk pemupukan tanaman. Buatlah ampas kasarnya sebagai campuran pembuatan kompos.
d) Cara Pemakaiannya:
Pemakaiannya dengan cara disemprotkan mernakai sprayer ke tanaman,dengan ukuran atau dosis 1 tutup jengen kapasitas 10 liter dengan 1 liter air (jangan memakai air PDAM). Kemudian semprotkan ke seluruh bagian tanaman.
Penyemprotan dilakukan setiap 2 minggu sekali. penyemprotan tidak dianjurkan dicampur dengan isektisida atau Pestisida dan Fungisida.
Cara Pembuatan Insektisida Organik
a) Bahan-bahan:
1. Buah maja
2. Buah pace atau mengkudu
3. Umbi gadung.
4. Biji mahoni (mahagoni)
5. Akar serai wangi
6. Jahe
7. Bawang putih
8. Bawang merah
9. Daun cocor bebek
10. Daun dlingo
11. Daun brotowali atau paitan
12. Daun mahagoni (mahoni)
13. Daun mmdi
14. Daun tembakau
15. Kulit pasak bumi
16. Kapur dan garam laut secukupnya
17. Air secukupnya
b) Alat-alat:
1. Penumbuk, penghalus atau blender.
2. Kain atau kassa plastik penyaring
3. Ember dan drum plastik beserta tutupnya
4. Masker
5. Pengaduk
C) Cara Pembuatannya:
Tumbuk sampai halus atau blender semua bahan sehingga keluar sari aimya. Setelah halus, campurkan air dan aduk sampai bercampur rata seperti bubur cair. Untuk pengendapan dan pembusukan. simpan larutan tersebut ke dalam drum atau tong plastik selama kurang lebih 2 sampai 3 hari, Setelah itu, sanng larutan tersebut dan ambil cairannya. Cairan tersebut adalah insektisida organik.
d) Cara Pemakaiannya:
Larutan ramuan cair tersebut ke dalam air (tidak dianjurkan untuk menggunakan air PDAM), dengan dosis atau ukuran I tutup jerigen dilarutkan dalam 14 liter air. Semprotkan larutan itu ke bagian tanaman yang tereserang hama atau penyakit. Ramuan insektisida tersebut dapat dipergunakan untuk mengendalikan hampir semua hama dan penyakit bahkan jamur.
Caria Pembuatan Fungisida Oiganik
a) Bahan-bahan:
1. Kunyit atau kunir
2. Temu lawak
3. Temu jahe
4. Daun cengkeh
5. Akar serai wangi
6. Bawang putih
7. Bawang merah
8. Kapur pertanian secukupnya
9. Garam laut secukupnya
10 .Air secukupnya
b) Alat-alat:
1. Penumbuk, penghalus atau blender
2. Ember dan drum atau tong plastik
3. Masker
4. Penyanng
5. Pengaduk
c) Cara Pembuatannya:
Haluskan kunyit/kunir, temu lawak, temu jhe, bawang merah dan bawang putih, akar serai wangi dan daun cengkeh. Setelah halus, campuri dengan kapur pertanian dan garam laut serta larutkan ke dalam air. Setiap 1 kg bahan dilarutkan dengan 10 liter air. Aduk rata sampai menjadî larutan jenuh. Selanjutnya larutan disimpan kurang lebih 3 han untuk pengendapan. Setelah selang 3 han dan terjadi pengendapan, saringlah larutan itu dengan penyaring dan simpanlah hash sanngan ke dalam boto agar tidak terkontaminasi zat-zat lain dan luar. Cara pemakaiannya sama dengan cara pemakaian pupuk organik, dan insektisida, yaituIarutkan satu tutup jengen dengan 14 liter air dan semprotkan pada tanaman yang terserang jamur secara merata.