Cara Pemijahan Lele
www.infobekerjadirumah.com, Lele Dumbo, Cara pemijahan ikan lele pada umumnya memiliki kesamaan dengan ikan air tawar lainya yaitu pembuahan terjadi diluar tubuh atau disebut pembuahan eksternal.
Di alam, lele dumbo memijah pada awal musim hujan. Hal ni disebabkan pada musim hujan. lele dumbo mengalami rangsangan untuk memqah akibat adanya penmgkatan kedalaman air. Kondisi seperti ini dapat juga ditiru di kolam budidaya untuk merangsang ikan ini memijah di luar musim hujan. Cara pemijahan secara alami di alam dapat diilustrasi kan sebagai berikut.
1. Ketika musim hujan datang lele dumbo siap memijah akan mencari lokasi sesuai keinginannya.
2. Ikan lele yang sudah matang kelaminnya akan bergerombol dan siap berpijah. Dengan cara betina meletakkan telurnya di bagian tepian perairan.
3. Saat itu pula pejantan akan mengeluarkan sperma ke telur-telur tersebut. dimana telur-telur yang telah dibuahi akan secara tidak langsung menempel di batu-batuan atau tanaman air yang ada di tepian perairan.
4. dan beberapa hari kemudian telur-telur yang sudah dibuahi akan menetas dengan sendirinya, tergantung suhu perairan tersebut.
Dari ilustrasi di atas kita sudah mengetahui proses perkembangbiakan alami dari ikan lele, sebagai acuan kita untuk bisa meijahkan di kolam buatan.
Proses Penetasan Telur dan Perawatan Lava
Indukan akan memijah pada malam hari 8- 12 jam setelah proses penyuntikan. setelah induk selesai memijah pada pagi hari telur lele di pindahkan ke kolam penetasan dan induk lele yang telah selesaii memijah dilakukan pemindahan ke kolam pemeliharaan induk jantan dan betina.
Tempat Penetasan telur bisa berupa bak, kolam tembok atau plastik dengan di isi air bersih 10 cm. sumber air bisa dari air sumur , pompa , maupu dari sumber air lainnya. terkecuali air dari Perusahaam minum atau PAM harus melalui proses pengendapan 1-2 hari karane biasanya mengandug kaporit dan akan netral setelah 2 hari.
Semua telur yang telah dibuahi harus terendam air. Dalam proses ini membutuhkan kakaban, dimana kakaban diasang di dasar kolam dan di beripemberat. untuk telur yang sudah di buahi akan menetas dengan ciri berwarna kuning cerah kecoklatan, sedangkan telur yang tidak terbuahi berwarna putih pucat.
Proses penetasan telur tergantung dari suhu dan kelembapan, dimana suhu panas yang akan mempercepat proses penetasan , begitupula sebaliknya jika suhu terlalu rendah menetasnya akan semakin lama.
untuk daerah di sepanjang patai pulau jawa memiliki suhu relatif tinggi sehingga telur akan menetas menjadi lava antara 20-24 jam setelah proses pemijahan.
setelah semua telur mengalami proses penetasan dan di pastikan sudah menjadi lava dan berkumpul di dasar bak atau kolam, selanjutnya kakaban yang di beri beban tadi di angkat untuk menghindari kualitas air akibat proses pembusukan telur yang tidak menetas.
larva lele
larva lele yang sudah menetas berwarna hijau dan mengumpul di dasar bak penetasan atau di dasar kolam penetasan dimana setelah umur 2 hari larva akan bergerak dan menyebar ke seluruh bak atau kolam, dan umur 3 hari larva tidak perlu diberikan makan karena masih memiliki cadangan makanan di dalam tubuh yang dikenal dengan kuning telur.
Pemberian makanan pada larva setelah usia 4 hari dengan porsi makanan hidup yang berukuran kecil seperti kutu air atau cacing sutra, hidari pemberian makanan buatan karen jika tidak di makan habis akan mengalami pembusukan sehingga kualitas air akan menurun. Pemberian makan 2 hari sekali dengan porsi pagi dan sore hari sesuai dengan kebutuhan dan jangan sampai tersisa .
Pengantian Air selama pemeliharaan larva di lakukan setiap 2 - 3 hari sekali dengan volume 50-70% dengan cara mengeluarkan air seara selektif dengan menggunakan selang yang lentur sambil membuang kotoran.
Setelah usia 2-3 minggu akan mencapai ukuran 1 - 3 cm, dimana benih sudah siap untuk dipanen, untuk menghindari stress pada lele pemanenan bisa dilakukan pada pagi hari atau sore hari saat suhu masih rendah
